Sample Text

SELAMAT DATANG DI YONIF 123/RAJAWALI Jln. Imam Bonjol KM 3 Kota Padangsidimpuan - Sumatera Utara (Maaf Blog ini sedang dalam tahap pembangunan...bila ada saran silahkan emailkan ke yonif123rw@gmail.com ) Terima Kasih ... Salam RAJAWALI

MENU

TIMNAS SEA GAMES BERLATIH DI PUSDIKPASSUS

"Tidak Ada Militerisme Timnas"

Foto: Para Pemain Timnas SEA Games tengah mengikuti module Pembentukan Karakter/Huyogo Simbolon (Sindo)

Foto: Para Pemain Timnas SEA Games tengah mengikuti module Pembentukan Karakter/Huyogo Simbolon (Sindo)
BATUJAJAR – Selama empat hari Tm Nasional (timnas) Sea Games sudah mengikuti kegiatan Pembentukan Karakter di Pusdikpassus di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kegiatan yang digagas module Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) itu kedatangan pasukan Rahmad Darmawan yang ditargetkan meraih emas pada Sea Games 2011 di Palembang.

Lantas, dengan aim merebut emas di SEA Games 2011 itu membuat timnas melakukan persiapan secara maksimal. Dikarantinanya Irfan Bachdim dan kawan-kawan selama dua minggu di Markas Kopassus dianggap kelamaan. Sebab, dikhawatirkan kondisi fisik dan ability para pemain akan menukik tajam jika tetap menjalani masa karantina tersebut.

Konon, kondisi fisik para pemain penghuni Pelatnas tak begitu memuaskan. Namun Letkol Infanteri Richard Tampubolon selaku Komandan Latihan Prima membantah isu tersebut. Richard mengaku, untuk membangun rasa nasionalisme saat berjuang di SEA Games 2011, para pemain timnas justru mendapat materi wawasan kebangsaan dan bela negara. Mereka diharapkan akan tampil mati-matian untuk meraih gelar juara bagi Indonesia.

“Disini semuanya mendapatkan perlakuan yang sama. Tidak hanya sepakbola, tapi cabor lainnya harus saling mengenal dan akrab. Sehingga timbul teamwork diantara mereka,” ujar Richard kepada wartawan usai memimpin seluruh peserta Prima

Untuk tim sepakbola, Richard lebih lanjut menuturkan, selama dua minggu kedepan preasure memang diberikan sesuai dengan module dalam hitungan waktu yang cukup ketat. “Banyak yang harus mereka lewati. Tapi, tidak ada masalah karena mereka atlet handal. Sejauh ini tidak ada masalah dari segi fisik,” ungkapnya.

Menurutnya, para pemain mulai memahami tugas mereka berada di bawah bimbingan para pelatih di Pusdikpassus. Sejak awal beberapa atlet mengeluhkan kondisi yang ada di sana. Semisal kamar mandi tanpa showering maupun atmosphere panas, jam makan yang diatur ketat, dan iklim yang cukup dingin mengingat lokasi yang cukup jauh dari kota Bandung.

“Kita jelaskan bahwa ini merupakan pendidikan. Justru dengan kondisi seadanya, para atlet harus memiliki semangat juang untuk membela bangsanya sendiri,” jelasnya. Saat ini sebanyak 77 atlet timnas dari 10 cabang olahraga (cabor) mendapat pelatihan almost militer. Selama berada di sana, para atlet harus mengikuti pelatihan dan penggemblengan mental ala militer terhitung 7 Mei 2011 hingga 20 Mei 2011.

Sebagai atlet, sambung Richard, para atlet harus rela mengorbankan kepentingan pribadi dan kepentingan lain. “Format latihan sudah melalui analisa yang kita lakukan sebelumnya. Tentunya semua sudah disesuaikan dengan relevansi standing mereka sebagai atlet,” cetusnya.

“Mereka diperlakukan berbeda dengan Passus. Jadi, menerapkan disiplin, bukan militerisme. Sebab, disiplin itu tidak bukan diartikan militer. Kita inginkan nilai seperti itu tumbuh di dalam diri pemain,” tegasnya.

Materi yang diterima para atlet diantaranya harus melalui dua tahap. Pertama, mengenai basement yang didalamnya berisi teori dan praktek dalam memecahkan soal. Setelah itu mereka akan mengaplikasikan semua yang di dapat untuk dibawa ke Situ Lembang.

Selama berada di Pusdikpassus, para atlet wajib ikut semua aturan termasuk wajib bangun pukul 04.00 WIB. Sedangkan sesi latihan, beberapa cabor ada yang berlatih pukul 23.00 WIB yang telah disesuaikan jadwalnya oleh tim pelatih.

Sedangkan pemain timnas akan mengakhiri pemusatan tersebut pada 21 Mei. Sekitar 25 dari 46 pemain yang ikut dalam rombongan tersebut Amunisi tim nasional (timnas) U-23 Indonesia proyeksi SEA Games (SEAG) bermaterikan skuad muda yang miskin pengalaman bertanding. Dari sum jumlah tersebut,22 nama berstatus amunisi Indonesia Super League (DISL) 2010/2011 dan sisanya berasal dari Liga Primer Indonesia (LPI).

Sementara itu, bagi atlet yang telat bergabung dalam latihan, diharuskan mengikuti latihan yang sudah dijalankan atlet lainnya. Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan yang baru bergabung beberapa hari lalu misalnya, tidak ada perlakuan khusus kecuali saat diharuskan membela klubnya, Persema Malang di Liga Primer Indonesia (LPI).

“Kalau ada yang baru menyusul, berarti harus ikut module yang diikuti atlet lain. Dengan tujuan agar produk lulusan dari pelatihan di sini menempa ilmu yang sama,” tandasnya.
Selengkapnya...

Korem 023ks