Sample Text

SELAMAT DATANG DI YONIF 123/RAJAWALI Jln. Imam Bonjol KM 3 Kota Padangsidimpuan - Sumatera Utara (Maaf Blog ini sedang dalam tahap pembangunan...bila ada saran silahkan emailkan ke yonif123rw@gmail.com ) Terima Kasih ... Salam RAJAWALI

MENU

pembebasan MV Sinar Kudus

Ada Operasi Militer di Balik Negosiasi Pembebasan Sinar Kudus

Tribunnews.com - Minggu, 1 Mei 2011 20:52 WIB
Share on Facebook Share on Twitter  Print Berita Ini   + Text 
Ada Operasi Militer di Balik Negosiasi Pembebasan Sinar Kudus
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia memiliki tiga opsi atau pilihan rencana dalam upaya membebaskan kapal MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia.

Opsi pertama adalah negosiasi. Kedua, operasi militer. Dan terakhir, pemerintah memiliki opsi negosiasi dan operasi militer.

Kapuspen TNI Laksda Iskandar Sitompul mengatakan tiga opsi pembebasan itu diperoleh dari hasil rapat kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah dikaji, akhirnya ditetapkan opsi ketiga sebagai pilihan terbaik untuk membebaskan MV Sinar Kudus yang mengangkut 20 ABK WNI.

"Ada kendala-kendala yang kita temukan dalam upaya pembebasan MV Sinar Kudus. Pertama, dari Ikatan Nahkoda Niaga Seluruh Indonesia minta negosiasi karena prioritas adalah keselamatan dari penumpang atau yang dibajak. Kemudian juga dari keluarga dan anak-anak. Ini yang dipegang oleh pemerintah kita. Itu yang diharapkan," ungkap Iskandar dalam jumpa pers di kantor PT Samudera Indonesia, Jakarta, Minggu (1/5/2011).

Kendala kedua, kapal tim pembebasan yang disebut Duta Samudra I/2011 baru tiba di lokasi pembajakan setelah menempuh perjalanan selama 12 hari. Dua kapal TNI yang diberangkat pada 23 Maret 2011 itu adalah KRI Abdul Halim Perdanakusuma dan KRI Yos Sudarso.
Lamanya perjalanan membuat pasukan khusus TNI tidak mampu melakukan operasi militer untuk membebaskan MV Sinar Kudus.

"Dengan kecepatan sangat kurang, katakanlah 16 Nautical Mile (Nm), kapal kita tiba di Colombo, MV Sinar Kudus sudah dipindahkan ke Somalia. Jadi kita tidak ketemu. MV Sinar Kudus sudah digeser sementara perjalanan 12 hari," katanya.

Iskandar mengatakan operasi militer mungkin dilakukan jika DS I/2011 bertemu dengan MV Sinar Kudus pada daerah lintas laut. Sayang saat DS I/2011 tiba di daerah tersebut, MV Sinar Kudus justru sudah lego jangkar di perairan Somalia.

"Ini salah satu kenapa operasi militer itu kita buat opsi kedua. Selanjutnya dari litbang TNI dan intelijen, bilamana saat kapal itu bersandar, risiko tinggi dan banyak korban. Dan perlu diketahui saat MV Sinar Kudus lego jangkar, tidak hanya ada kapal kita. Tapi ada 10 kapal negara-negara lain yang dilegokan. Sehingga bila kita operasi militer itu bisa mengakibatkan kapal-kapal negara lain akan korban. Artinya korban akan lebih banyak lagi. Ini yang bisa saya sampaikan kenapa opsi pada negosiasi dan operasi militer," imbuhnya.

Korem 023ks